Kamis, 18 Maret 2010

Mahasiswa Papua Minta Bertemu Obama

Jika sebelumnya, saat demonstrasi di Kampus Universitas Cenderawasih Jayapura, mahasiswa Papua menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama, kini mereka justru mendesak untuk bertemu dengan presiden dunia itu.

Mahasiswa yang dimotori Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ingin menyampaikan agar Obama menangani permasalahan pertambangan Freeport yang dinilai merugikan masyarakat. Mereka juga meminta Amerika mendesak PBB untuk menggelar referendum di Papua.

Juru Bicara KNPB, Mak Tabuni, Kamis (18/3/2010), kepada wartawan di sela-sela demo di DPR Papua, menuturkan, pertemuan langsung dengan Presiden Obama penting agar Amerika Serikat mendengar langsung kejadian di Papua.

"Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) juga harus menjadi tanggung jawab Amerika Serikat. Kami tuntut agar AS mendesak PBB dan Indonesia mencabut neokolonialisme di Papua," katanya.

Mereka juga meminta agar Presiden Obama mengagendakan kunjungannya ke Indonesia dengan singgah di Papua. Mereka ingin Obama melihat sendiri aktivitas pertambangan Freeport di Mimika yang menelantarkan masyarakat setempat.

Demonstrasi yang diikuti sekitar 300 orang pemuda-pemudi Papua ini diisi orasi sejumlah elemen aktivis Papua. Mereka ditemui Wakil Ketua I DPRP Yunus Wonda.

"Aspirasi akan kami bawa ke Jakarta. Kami pasti tindak lanjuti permintaan mahasiswa untuk bertemu Obama," kata Yunus, meski ia tidak dapat menjamin pertemuan itu karena menyangkut protokoler Pemerintah AS dan Indonesi

Tidak ada komentar: